Sunday, April 26, 2015

Cream cheese, I tried to love you, but I couldn't, so bye...




I'm saying goodbye to anything with cream cheese.

Heran. Apapun yang dibikin pakai keju hampir ngga pernah sukses taste-nya, terutama cream cheese. Udah nyoba cream cheese kemasan yang mahal-mahal (paling murah 40.000/250 gr) sampe cream cheese KW a.k.a homemade segala macam, hasilnya selalu failed.

Hmmm... Mungkin karena chefnya bukan penggemar keju kali ya. Jadi kalo bikin apapun yang bahan utamanya keju, selalu setengah hati hehehe. Beda kalo bikin sesuatu yang pemeran utamanya coklat, atau susu. Weitsss... track record 100% success rate lah yaaa. Maklum, choco lover sejati ^^

Jadi, setelah beberapa eksperimen yang dimulai sejak beberapa minggu terakhir ini karena penasaran sama si cream cheese, akhirnya harus disudahi dengan penampakan si "Cheesecake swirl red velvet brownies" ini. Tampilan sih cantik banget, dan rasanya (menurut tim icip-icip) lumayan oke tapi ngga bikin excited kayak hasil karya yang lain-lain (maap... tim icip-icip juga bukan penggemar keju semuanyaaa). Taste nya di lidah chef juga... ah gimana gitu lah yaa...

Kesimpulannya:

Lola's Kitchen, specialized in anything (but cheese)

Oh, I'm still going to use cheese, for sure. As topping. No more cream cheese and cheesecake (for now).

Yang mau resep brownies ini, silakennnn.... :)


Cheesecake Swirl Red Velvet Brownies

Brownie layer
- 2 telur
- 1/2 cup margarin
- 1 cup gula
- 2 sdt vanili
- 1/4 cup kakao
- 1 sdm food coloring merah
- 3/4 sdt cuka
- 3/4 cup terigu

Cheesecake layer
- 224 gr cream cheese
- 1/4 cup gula
- 1 kuning telur
- 1/2 sdt vanili

Steps

Brownie layer
1. Kocok telur di mangkuk terpisah.
2. Lelehkan margarin. Setelah leleh, matikan api. Masukkan gula, vanili, kakao,
food coloring, cuka sambil dimikser dengan kecepatan rendah sampai tercampur rata.
3. Masukkan kocokan telur. Aduk rata.
4. Masukkan terigu. Aduk rata.
5. Tuang di loyang. Sisakan sekitar 3 sdm untuk bagian atas.

Cheesecake layer
1. Mikser semua bahan sampai lembut.
2. Tuang ke atas brownies. Tuang sisa adonan brownies di atasnya, buat pola dengan pisau tipis.
3. Panggang sampai matang (di oven listrikku suhu 160'C sekitar 40 menit di rak paling bawah).


Cheesecake swirl red velvet brownies





Tuesday, April 21, 2015

Say it with cake!



You can find love anywhere. Even in a piece of cake :)


Penasaran gara-gara kapan itu pernah liat cake yang di dalemnya ada motif macem-macem. Trus mikir gimana caranya... Jadilah weekend kemaren coba bikin pake satu motif yang simple dulu aja. Looooooveeee bingitssss XD

Ternyata bikinnya lumayan rempong ya ciynn... yuk yaaa yuuukkk... buat kamu-kamu yang doyan eksperimen baking, sok silaken atuh. Yang cuma doyan makan, pesen ajalah sama kaka cantik ini yaaaa... daripada ribed kan ahahaha.

Resep sih standar cake ajaa, bisa sponge, butter, atau pound cake. Tapi 1 resep cake bagi 2 (karena rencananya aku cuma mau pakai loyang loaf kecil, 10cm x 20cm, jadi 1 resep bagi 2 cukuplah... kalo mau pakai loyang loaf yang gedean ya perbandingan aja sih ya, kemungkinan harus 2 resep).

Setengah resep pertama dibuat, dikasih pasta suka-suka. Karena ceritanya mau bentuk love, jadi aku pake pasta stroberi, biar jadinya pink. Adonan dicetak di loyang 22cm x 22cm ya. Tipis aja. Panggang 180'C sampai matang (kurang lebih 15 menitan. Jangan lama-lama ntar kering dan magel). Keluarkan dari oven, dinginkan 5 menit, keluarkan cake dari loyang, tunggu dingin baru cetak pakai cookies cutter. Untuk loyang kecil butuh 12 potong love sedang ketebalan +/- 1cm.

Buat adonan 1/2 resep yang kedua. Nah, ini terserah deh mau diwarnain juga atau ngga. Kalo aku sih biar motif di dalemnya kliatan dan jadi fokus, jadinya bagian luarnya aku biarin polos. Tuang 1/2 adonan ke loyang loaf, susun potongan cake yang jadi motif (yang rapat yaaa... biar bagus hasilnya dan rata pas diiris nantinya. Kalo udah disusun rapi, tuang sisa adonan ke atasnya pelan-pelan sampai tertutup rata. Panggang di suhu standar waktu manggang cake. Di otrik aku standarnya 160'C kurang lebih 40 menitan. Biar ngga terlalu coklat atasnya, pakai api bawah aja, api atas nyalain 20 menit terakhir aja biar atasnya ga terlalu basah.

Jadi deh... ehehe.

Say it with flower? Nope, I say, say it with cake!

Happy baking & munching! ^^



Monday, April 20, 2015

Cheesecake: Strawberry Swirl Cheesecake

Setelah beberapa kali percobaan cheesecake yang hasilnya aneka rupa... mulai dari "lumayan enak", "hmmm...", sampe ke "ini cheesecake apa tape, asem banget..." (-_-"), akhirnya menemukan resep cheesecake yang hasilnya endez surendez a.k.a enak bangeeeettt ahaha.

Kali ini edisi cheesecake yang dioven ya... masih belum berhasil nemu trik yang pas bikin no-bake cheesecake soalnya. Entahlah...

Plus, cream cheesenya pun homemade. Secara resep kali ini luar biasa kakaaa pake cream cheesenyaaa... setengah kilo lebih ajaaaa... (modar euy kalo mesti beli pabrikan punya). Kalo kemarin-kemarin masih gagal bikin homemade cream cheesenya, sekarang jadi dengan sukses! *makasih Tokebi... food processor paling happening tahun ini di Lola's Kitchen*.


Homemade cream cheese

Cream cheese nya jadi super creamy dan ga terlalu salty.

Homemade cream cheese:
(karena resep cheesecake ini perlu 672 gr cream cheese, jadi aku bikin ukuran 1 resep. Sesuaikan dengan kebutuhan aja kalo mau bikin ya. Kuncinya ada di komposisi bahan, harus 1 : 1)

- 375 ml heavy cream
- 375 gr keju cheddar

Semua bahan dicampur di mangkok tahan panas, lalu dikukus kurang lebih 15 menit sampai keju meleleh, aduk sampai semua tercampur rata, angkat dari api, masukkan ke food processor, blend sampai creamy (jangan lama-lama). Untuk resep ini paaasss banget hasilnya 672 gr cream cheese.


Untuk cheesecakenya sendiri, simpel sebenernya bahan-bahan & cara bikin adonannya. Yang susah pas manggangnya. Susaaaaaaaaaahhhhhhh (-_-). Bikin cheesecake itu seharusnya pakai teknik "au bain marie" alias "water bath" supaya hasilnya creamy total dan ngga ada bagian yang keras/kering. Nah, karena kemarin terlanjur bikin crust di loyang bongkar pasang 20cm jadinya takut kalo mau di water bath, ntar malah airnya masuk dan gagal total, soalnya ga pede sama aluminium foil yang di rumah, bukan heavy duty, tipisss banget dan gampang sobek.

Terus, inget pernah browse cara akal-akalan selain water bath. Loyang kue taruh di rak tengah, rak paling bawah taro loyang yang diisi air panas (jadi ceritanya, si cheesecake ga kena api langsung tapi mateng dari panas uap air). Teorinya gitu yaaa... hasilnya: ngga sukses sodara-sodara! 40 menit berlalu dan cheesecake ngga menunjukkan tanda-tanda kepanasan sedikit pun alias ngga mateng-mateng.

Jadinya, di menit 50, loyang air take out, loyang kue pindahin ke rak paling bawah (aku pakai otrik kecil yeah), suhu oven turunin ke 160'C, panggang lagi sambil H2C (harap-harap cemas). Dan berhasil berhasil berhasil yay! *tarik Dora, ikutan nyanyik*

Cheesecake mateng, tekstur tetep creamy dan perfect (walopun masih tetep penasaran gimana bentuknya kalo pake water bath, next project yaaa). Akhirnya ngga perlu beli cheesecake lagi di toko yang seirisnya minimal 20 rebuuuu... bisa bikin sendiri dapet seloyang ehehehe...


Penampakan masih di loyang.


Besokannya. Setelah didinginkan di kulkas semalaman.

Sepertinya sih ya, kalo pakai teknik water bath, lembutnya rata mulai dari pinggir sampai ke tengah. Nah, ini panggang langsung tanpa di water bath, pinggirannya agak sedikit lebih kering atasnya dibandingkan tengah, karena bagian pinggir lebih cepat matang. Nanti diupdate deh ya, gimana hasilnya kalo pake water bath.


Strawberry Swirl Cheesecake

Crust:
-1 bks biskuit marie atau oreo (tanpa cream)
- 6 sdm margarin
- 1/3 cup gula pasir

Cheesecake:
- 672 gr cream cheese
- 1 cup gula pasir
- 1/4 cup sour cream / plain yoghurt (aku pakai yummy plain yoghurt yang ukuran paling kecil. Di resep asli sih harusnya 1 cup, tapi karena aku ngga suka yoghurt karena terlalu asam, jadi pakainya dikit aja)
- 2 tsp vanili
- 3 telur

Strawberry Sauce:
- 2 cup fresh/frozen strawberry
- 1 sdt air jeruk lemon/nipis
- 1 sdm air hangat
- 2 sdt maizena
- 2 sdm gula pasir
*untuk buahnya bisa pakai aneka berri-berrian yah. Karena blueberry di sini mahal banget, dan stok strawberry yang berlimpah, akhirnya aku pakai strawberry. Resep asli sih pakainya blueberry.

Steps:
Crust:
1. Hancurkan biskuit sampai benar-benar halus. Aku pakai food processor.
2. Lelehkan margarin. Campurkan ke biskuit, masukkan gula pasir, aduk rata.
3. Tuang ke loyang, padatkan, panggang di oven 7 menit. Dinginkan.

Strawberry sauce:
1. Hancurkan strawberry sampai halus. Aku pakai food processor.
2. Tuang ke wajan, panaskan dengan gula sampai keluar juice nya.
3. Campur maizena dengan air lemon dan air hangat, aduk sampai maizena larut. Tuang ke strawberry. Aduk sampai mengental. Angkat, saring. Jangan dibuang ya ampasnya, bisa dibuat selai tuh.

Cheesecake:
1. Haluskan cream cheese dan gula pasir dengan mikser berkecepatan medium sampai creamy.
2. Masukkan yoghurt dan vanili. mikser sampai tercampur rata.
3. Turunkan kecepatan mikser ke paling rendah. Masukkan telur satu-persatu. Kocok rata setiap penambahan telur. Pengocokan hanya sampai rata semua ya, jangan overmix. Kalau sudah rata, matikan mikser.
4. Tuang adonan ke atas crust yang sudah dingin. Tambahkan saus strawberry sesendok-sesendok, bikin pola swirl dengan pisau kecil yang lancip.
5. Panggang di oven yang sudah dipanaskan terlebih dulu. Panggang di rak terbawah. Kalau dengan teknik au bain marie panas oven 180'C, kalau panggang langsung turunkan ke 160'C.
6. Pemanggangan sekitar 50 menit, tergantung oven masing-masing. Sering-sering dicek aja ya. Cheesecake bukan tipe kue yang bisa dipanggang lama trus ditinggal-tinggal :).


Tips & Trick Cheesecake

1. Jangan overmix adonan ya. Apalagi setelah penambahan telur.
2. Kalau pakai teknik au bain marie, pastikan loyang sudah kedap air ya. Soalnya kalo kemasukkan air, sudah pasti gagal.
3. Jangan overbake. Kalau bagian pinggir cheesecake sudah terlihat set/mengeras, goyangkan loyang pelan-pelan. Kalau bagian tengah yang goyang tinggal sedikit (2-3 cm), matikan panas oven. Nanti teksturnya akan rata sendiri saat dingin. Kalau overbake, jadinya nanti terlalu keras dan ga creamy.
4. Sebaiknya hanya pakai api bawah, soalnya kalau pakai api atas juga, hasilnya pecah-pecah. Mungkin karena terlalu panas.


Happy baking and munching! ^^







Thursday, April 16, 2015

Cakes: This and that and blah blah blah...

Ngakunya baker... tapi ngenalin jenis cake yang dibikin sendiri aja masih salah ahahaha...

Jadi ceritanya kan pertamaaaa banget bikin kue itu adalah resep ajaran ibuk, yaitu Cake Marmer a.k.a Marble Cake a.k.a Bolu kalo kata ibuk sih... Nah, karena selama ini selalu pake resep itu-itu aja kalo bikin cake/bolu (abis enak sih...) jadilah wawasan per-cake-an kurang meluas yaaa, dan mikir kalo cake ya cuman itu doang, bedainnya tinggal di frosting atau filling, dan lain-lain...

Ternyata oh ternyata... beberapa hari ini browsing resep White Cake (soale cake resep andelan yang biasa kalo mateng warnanya kuning) akhirnya nambah ilmu soal cake/bolu ini. Baru ngeh kalo jenis cake itu kebagi-bagi dengan nama yang beda. Walaupun bahan dasarnya sama, tapi kalo proses masaknya beda, hasilnya juga beda ^^

Bahan dasar cake kan margarin, gula, terigu, & telur + bahan pengembang/pelembut semacam Baking Powder atawa Cake Emulsifier (SP, TBM, Ovalet, dll.). Nah... proses yang membedakan jenis cake nih yaa...

1. Sponge Cake
Jadi selama ini kalo makan kue yang dikasih orang/beli di pasar yang rasanya aku bilang kayak busa dan kurang berasa gurih margarin, ternyata itu adalah jenis sponge cake... kirain cake ngirit, jadi ga pake margarin... :D

Sponge Cake dibuat dengan mengocok telur, gula, dan cake emulsifier sampai kaku (kalo diangkat pake spatula adonannya lamaaaa banget jatohnya), ini yang bikin doi ga perlu pake baking powder lagi, karena adonan telur ini sudah bikin ngembang. Resep dasar Sponge Cake ngga pake margarin/butter, atau kalaupun mau dipakein (biar ga terlalu kering/beremah) dikit aja ya (kurleb 1/4 atau 1/2 jumlah terigu/gula) dan dicairkan dulu. Jadi setelah adonan telur kaku, baru masukkan terigu & bahan kering lainnya, terakhir si margarin cair.

Tekstur Sponge Cake itu ringan kayak busa, makanya disebut sponge. Tapi walaupun ringan, cake jenis ini masih kokoh, dan biasanya jadi cake dasar untuk di frosting cem-macem.


Sponge Cake. Courtesy of Google.


2. Butter Cake
Bedanya dengan Sponge Cake adalah... banyak banget! Jadi, kalo Sponge Cake margarin cuman dikiiit dan dicairkan dulu, si Butter Cake justru komposisi Margarin lebih banyak dibanding terigu + margarinnya ngga dicairkan tapi dikocok sampai lembut dengan gula. Baru telur masuk ganti-gantian sama terigu. Nah, karena di sini ga ada proses pengocokan telur sampai mengembang, makanya resep butter cake butuh bantuan baking powder biar kuenya ngembang dan ga padat-padat banget. Cake jenis ini lebih berat dan padat dibandingkan Sponge Cake. Lebih ngenyangin jadinyaaa... Walaupun tetep lebih ringan dibandingkan Pound Cake karena jumlah terigu & gulanya biasanya lebih sedikit daripada margarinnya.


Butter Cake. Courtesy of Google


3. Pound Cake
Kenapa disebut "pound" cake? Soalnya komposisi bahan terigu : gula : margarin sama banyak yes, yaitu masing-masing 1 pound (453 gr). Weits... setengah kilo ajeh yeah. Ahahaha... Ya kali bikin kue buat sekampung. Jaman kini sih udah males kali ya bikin kue langsung gede/banyak gitu... Jadinya bisa di modif atau dikurangin bahannya sih asal komposisi tetep sama. Nah, pound cake inilah yang ternyata selama ini aku bikin yaa... karena setelah diukur-ukur, resep marble cake eiks pake terigu, gula, dan margarin dengan komposisi 1 : 1 : 1 yang hampir sama (+/- 200 gr).

Nah, si pound cake ini aselinya kan cara bikinnya mirip Butter Cake ya, jadi butter + gula dikocok duluan, baru bahan-bahan lainnya. Bedanya dengan butter cake hanya di komposisi bahan, jadinya kalo butter cake tekstur lebih ringan, si pound cake ini terkturnya lebih padat dengan pori-pori lebih rapat. Biasanya pound cake dicetak dengan loyang loaf (kotak segi panjang, mungkin biar lebih padat hasilnya), tapi enaknya cake adalah doi fleksibel ehehe jadi pake loyang cincin yang biasa atau dibikin kecil-kecil jadi cupcake juga bisa kakaa... Dan satu lagi, cake jenis ini udah kaya rasa, jadi jarang ditambahin frosting atau dihias macem-macem.


Pound Cake. Courtesy of Google

4. Chiffon Cake
Satu lagi yang lebih ga familiar di kamus cake aku adalah Chiffon Cake. Ini cake yang teksturnya hampir mirip dengan sponge cake, tapi proses bikinnya dan komposisi bahan yang beda. Kue ini superrrr ngembang dan ringan, yang didapat dari kocokan telur yang dipisah kuning & putihnya. Jadi, kuning telur + gula dikocok sampai ngembang, di mangkuk lain putih telur dikocok sama sedikit gula sampai kaku. Baru terakhirnya dicampur. Cake ini ribet dan susah banget menurut aku, karena ngga kayak jenis cake lainnya yang gampang dibuat dan bisa dicetak di loyang apapun, chiffon cake punya loyang khusus yang namanya Tulban. Ini loyang lebih tinggi daripada loyang cincin biasa jadi bisa nampung pas si adonan ngembang tinggi. 

Ribet yaaa... eitsss... lebih ribet lagi (katanya) pas mau ngeluarin si cake dari si loyang. Kudu pake teknik khusus segala yang melibatkan botol... auk ah. Cari sendiri caranya di google yaaa XD


Chiffon Cake. Courtesy to Google.

Nah, itu tadi soal jenis-jenis cake ya. Yang ditulis di sini sebenernya adalah resep dasar masing-masing cake. Jaman kini banyak cake yang udah rancu dan ngga bisa masuk jenis tertentu karena proses pembuatannya sudah dimodif dan digabung antara satu cake dengan cake lainnya. 

Misalkan, cake marmer aku kan bisa dibilang pound cake karena komposisi bahan yang sama, tapi proses buatnya a la sponge cake. Jadi telur + gula + sp dikocok duluan. Terakhir margarin cair. Jadi teksturnya ngga sepadat pound cake, tapi juga ngga seringan sponge cake. Dan jarang aku hias macem-macem juga soalnya malah 'bleneg' rasanya.

Trus ada resep sponge/butter/pound cake yang buatnya dengan cara chiffon cake yang dipisah kuning & putih telurnya, mungkin supaya hasilnya lebih ringan lagi (belum pernah cobaaa).

Silakan dicoba-coba yaaa... apapun hasilnya, walopun bantet juga, namanya cake mah tetep enak kok ^^

Happy baking, Happy munching! 

Wednesday, April 15, 2015

Soes Vla

Jadi, ceritanya minggu-minggu ini tuh lagi keranjingan banget bikin kue sus a.k.a soes vla gara-gara baru nemu cara pas bikin adonan kulit soes yang bener. Terus, karena ga mau bikin vla vanila yang udah biasa... jadinya bikin vla coklat. Lebih enak ternyataaa sodara-sodariiiii ^^

Kenapa adonan kali ini dibilang "bener" padahal toh yang kemaren-kemaren bikin juga oke kok... Jadi, bedanya itu, kalo beberapa kali bikin hasilnya kulit soes tetep ngembang sih, tapi dalemnya basahhh banget dan kurang "kopong". Dan yang minggu lalu dibuat, kulit soesnya lebih ngembang lagi jadi dalemnya lebih berongga.

Bedanya ada di pas nyatuin adonan terigu dan telur. Kalo selama ini resep yang aku pake adalah: telur 4 dikocok kaku dulu baru dicampur ke adonan terigu yang sudah dingin (pake tangan, proses aduk balik), kali ini aku coba nyampurnya pake mikser kecepatan rendah, telur masuk satu-satu ke adonan terigu yang sudah dingin, dan dimikser sampe kental dan halus. Ternyata lebih sukses! Adonan kulitnya smooth banget, ngga berbutir-butir kayak kalo cuma diaduk pake tangan (duh, ngga sempet ngambil proof pic pas ngadonin yah, ngga punya asisten sih :P)

Ini dia bentuknya si soes vla coklat kemarin + soes vla vanilla bikinan sebelumnya. Ngga keliatan terlalu beda sih kalo di foto, tapi dari segi tekstur & rasa lumayan beda :)



Adonan diaduk pakai tangan: kulitnya keliatan "kasar" berbutir

Adonan dimikser: kulitnya jadi smooth


Tips & Trick Soes Vla:

1. Pastiin adonan terigu dimasak sampai cukup kering (kadar airnya sesedikit mungkin). Ini supaya pas dipanggang kulit soes bisa kering bagian dalamnya.
2. Karena aku kurang suka model soes yang crispy banget kulitnya, lebih suka yang masih empuk, jadi aku panggang cuma sampe kecoklatan aja atasnya (oven listrik 800 watt, 200'C, 30 menit), kalo mau crispy mungkin bisa lebih lama manggangnya.
3. Pastiin oven sudah panas sebelum adonan masuk (panasin +/- 15 menit sebelumnya). Kalo kurang panas, nanti adonan ngga mau naik.
4. Untuk vla, kalo vla mau tetap smooth dan ngga grinjil-grinjil alias berbutir-butir/berkulit, setelah vla mendidih dan api dimatikan, terus aduk vla sampai uap panasnya hilang. setelah itu tutup pake plastik wrap.
5. Kalo mau lebih tahan lama dan soes vla ngga cepet lembek/basah kulitnya, masukkan vla beberapa saat sebelum disajikan ya. Kulit soes setelah dingin banget, bisa disimpan di kontainer kedap udara (macam lock&lock/tupperware/toples gitu, katanyaaaa sih bisa tahan sebulan? Belum pernah nyoba hehehe), vla bisa simpan di kulkas (tahan 3 hari, lebih dari itu vlanya berair).
6. Soes vla yang sudah diisi vla cuma tahan +/- 24 jam di suhu ruang, kalo masuk kulkas tahan 3 harian (taro di wadah tertutup supaya kue soes ngga kering dan keras ya)


Resep Soes Vla

Bahan Kulit:
100 gram Margarin
250 ml air
130 gram terigu
4 telur

Vla Vanila/Coklat:
250 ml susu cair
35 gr maizena
1 kuning telur
1 sdt vanili cair
1 sdm margarin
Kalo mau vla coklat, tambah 1/4 cup chocochip/DCC

Steps:

Kulit Soes:
1. Masak air dan margarin sampai mendidih.
2. Angkat dari api, masukkan terigu, aduk rata.
3. Masak lagi dengan api kecil sampai menjadi adonan yang kalis dan tidak menempel di dasar/pinggir panci
4. Angkat, biarkan sampai dingin/hilang uap panasnya (kalau mau lebih cepat, bisa dikocok pakai mikser kecepatan rendah)
5. Setelah adonan terigu cukup dingin, masukkan telur satu-persatu sambil terus di mikser dengan kecepatan rendah sampai menjadi pasta yang kental, halus, dan lengket.
6. Masukkan ke kantong segitiga untuk di spuit (lebih gampang lagi pakai cookie scoop alias scoop es krim, ukurannya bisa lebih seragam)
7. Panaskan oven sebelumnya (+/- 15 menit) di suhu 200'C (aku pakai oven listrik yang panas maksimalnya 800 W. Karena tiap oven panasnya beda-beda, jadi kenali oven masing-masing ya).
8. Panggang sekitar 30 menitan di rak paling bawah (again, kenali oven masing-masing yaa... karena oven aku kecil, jadi rak paling bawah itu paling pas untuk manggang)
9. Setelah matang (kulit soes kecoklatan & buih di permukaan hilang/tinggal sedikit) angkat, iris sedikit bagian pinggir bawah soes (supaya bagian dalam mengering), biarkan sebentar di atas baking tray (sampai hangat dan bisa dipegang dengan tangan), pindahkan ke rak kawat.
10. Setelah benar-benar dingin, simpan kulit soes atau langsung isi dengan vla

Vla:
1. Campur kuning telur, maizena, dan vanili dengan sebagian susu. Aduk rata.
2. Masak susu sampai beruap, masukkan campuran telur, aduk cepat dengan balloon whisk atau sendok kayu sampai mendidih, meletup-letup, dan mengental
3. Angkat, aduk terus sampai dingin / uap panasnya hilang. Dinginkan di kulkas (vla lebih enak dingiiin)
4. Kalau mau bikin vla coklat, susu putih bisa diganti susu coklat, atau kalau mau lebih enak lagi pakai chocochip/DCC; setelah vla mendidih, masukkan 1/4 cup chocochip/DCC, aduk sampai meleleh dan rata.


Happy Munching! ^^